Kamis, 23 Januari 2014

Pertamina RU II Dumai



Pertamina Dumai
Penulis(suhairi).
Pertamina adalah suatu tempat pengolahan minyak bumi yang di peroses secara penyulingan dengan menggunakan mesin.
Saya akan berbagi pengalaman kepada sahabat semua tentang ruang lingkup Pertamina RU II DUMAI. Mungkin bayak orang yang tidak tau mengapa saya ingin menjelaskan tentang Perusahaan ini, dimana Pada saat saya berada di Dumai pada saat itu saya kebetulan magang di sana, dan saya ingin menceritakan dari segi para pekerja didalam kantor.
Singkat cerita”
Sungguh susah waktu saya ingin magang di sana, rasa putus asa terkadang menghampiri setiap saat di benap ku, namun saya berusaha sabar dan menugu keajaiban, hal – hal yang membuat saya kelelahan ketika ingin melengkapi persaratan masuk di Pertamina tersebut, seperti bola yang menggelinding kesana-kemari sehiga apa yang saya rasakan seperti kami dimainkan, padahal sebenernya memang begitu, namanya perusahaan ya.... otomatis susah masuk melengkapi datanya.
Saya magang disana menyelesaikan persaratan masuk keareal Pertamina sekitar 2 minggu lamanya, dengan lamanya waktu saya merasa kesulitan apapun yang dihadapi pasti ada hikmahnya, setelah selesai urusannya saya langsung di bawa pakai mobil masuk di areal kilang tersebut, bayak pengalaman yang saya rasakan, biasanya jika masuk kegerbang suritinya yang penupangnya tidak turun, eh teryata kami di suruh turun semua, aneh gak sih,,,, di suruh jalan kaki,,, setelah selewati sekuriti baru boleh menaiki mobil lagi,hmmm... namanya juga Pertamina hahahaaa memiliki aturan sendiri.
Setelah  kami di ajak keliling pertamina, langsung di bawa ke kantor tepat kami ditepatkan, disana saya kaget melihat pekerja- pekerja kantor.
Dipikiran yang selalu saya bayangkan semua pekerja di sana gak ada satupun yang senyum ketika kedatangan kami, dari situ saya sudah bisa mengambil kesimpulan, bahwa pekerja yang ada disana memiliki sikap yang tegas dan disiplin.
Namun setelah saya mulai berinteraksi dengan mereka, ternyata yang dipikiran saya salah, sebenernya mereka semua asik... ada yang bagian sipil, Dia sangat berjasa besar membantu kami dalam bidang yang akan kami tepati..
Ketika saya masuk di suatu ruangannya saya sudah ditawari bekerja disana, namun ada hal-hal lain yang harus saya pertimbangkan.
Yang pertama bekerja jauh dengan orangtua, yang kedua biaya hidup mahal disana, sebenernya hal tersebut tidak menjadi gendala, namun yang namanya mansia pasti memikirkan nya.
Singkat waktu”
Saya disana bagian sipil, mengapa saya magang disana, itu karena ada pembangunan KANTOR TERPADU. Yang baru di bangun tahun 20013 kemaren, dan tinjawan saya bagian TIANG PANCANG.
Tinjawan Pondasi Konstruksi Tiang Pancang.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala – kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.         

Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang.



Latar Belakang Pemilihan Pondasi Tiang Pancang

Penggunaan pondasi bangunan memerlukan perencanaan yang benar, agar keruntuhan tanah yang terjadi akibat pembebanan bangunan tidak melebihi daya dukung tanah itu sendiri. Sehingga diperlukan pemilihan pondasi yang tepat, agar sesuai dengan beban bangunan dan jenis  tanah tempat bangunan itu berdiri. Pemilihan pondasi yang salah dapat mengakibatkan kegagalan pada bangunan.

Jika suatu pondasi dibebani, ia akan menyalurkan beban ke tanah. Akibatnya tanah di sekitar daerah pondasi mengalami tekanan atau terjadinya tegangan tanah. Partikel-partikel tanah akan berdeformasi dan terjadi penurunan.

Permasalahan yang di hadapi mengunakan Pondasi Tiang Pancang tidak begitu Besar dikarnakan tanah lempung.





       Keuntungan Konstruksi  Tiang Pancang

a)         tegangan tekan yang besar, hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.

b)        Tiang pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing pile maupun friction pile.

c)        Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian tanah yang banyak untuk poernya.

d)       Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.



       Bagian Pondasi Konstruksi Tiang Pancang

1.      Tiang Pancang  =300x300mm mutu beton k 450

2.      Urukan pasir = 10cm

3.      Urukan pasir = 5cm, dibawah pile cap

4.      Urukan pasir = 5cm,dibawah Tie beam.

5.      Lantai kerja =5cm, dibawah tie beam.

6.      Tei Beam =200x400mm k 275.

7.      Beton Pil cap P1,P2,P3=  k 275.

Besi beton= D16 mutu U32

Besi Beton= D10 mutu U24.



            Perosedur Pelaksanaan

1.        Persiapan alat dan bahan

a)    Pile ( tiang pancang )

b)   Jaking pile

c)    Service Crane



2.        Hal yang harus diperhatikan sebelum pemancangan

a)      Karakteristik tanah

b)      Jenis tiang pancang

c)      Cara/jenis pembebanan

d)     Metode pukulan

3.        Langkah kerja

1. Penentuan tititk-tititk dimana tiang pancang akan diletakkan

penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah ditentukan oleh perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang mengunakan jaking pile.

1.      Mendirikan alat pemancang (jaking pile)

a)   Mengangkat tiang pancang dengn crane yang dimasukkan ke dalam pencepit hydraulic jakc-in.

b)   Menekan tiang pancang ke dalam tanah. Ketika tiang pancang ditekan ke dalam tanah maka ada pembacaan angka loading test yang menunjukkan kekuatan daya dukung tanah.

c)    Apabila tiang pancang tinggal 1 meter dar ipermukaan tanah dan belum hancur maka disambung dengan tiang pancang yang laen. Proses penyambungannya menggunakan las. Karna pada ujung2 tiang pancang terdapat plat baja yg gunanya untuk media penyambungan.

d)   Apabila tiang pancang yang kedua tinggal 2 meter dari muka tanah maka dimasukkan alat bantu yang berupa baja solid yg bentuknya sama dengan tiang pancang. Panjang nya tiang pancang trgantung dari dalamnya tanah keras yang didapat dari penyelidikan tanah sebelumnya.

e)    Apabila tiang pancang bagian atas sudah hancur yang bertanda bahwa sudah mencapai tanah keras maka proses pemancangan sudah selesai.



4.       Pekerjaan pembuatan bekgisting Pondasi Tiang Pancang

Pada peroyek ini pembuatan bekisting di lakukan di areal peroyek, untuk bekisting menggunakan kayu 5x5 cm dan terilek.

Langkah-langkah pembuatan bekisting :

a)      Potong kayu dan teriplek dengan ukuran yang di tentukan

b)      Rangkailah teriplek dengan ukuran memajang sesuai dengan ukuran.

c)      Pasang kayu lat disetiap sisi luar kayu begisting sebagai sabuk (kalam), yaitu bagian tepi dan tengah berjarak 50 cm, lalu dipaku perhatikan posisi kayu lat di bagian pangkal dan ujung tidak boleh menonjol, yang kelak dapat menggagu kedudukan pada saat peroses pekerjaan nantinya.

d)     Begisting harus bener-bener rapat agar tidak terjadi kebocoran pada saat pekerjan nantinya.



5.        Penulangan

Penulangan dilakukan setelah lantai kerja selesai di lakukan pengecoran. Penulangan dilakukan sesuai dengan petunjuk yang ada. Tahap penulangan sebagai berikut :

1.    Sebelum pengecoran dimulai pertama-tama membuat tempat acuan untuk pengecoran tapak pondasi dan lantai kerja. Lalu di diamkan satu hari agar mengeras ketebalannya 5-10 cm

2.    Besi tulangan dipotong dan di bengkokan sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan.

3.    Kemudian pada pangkal besi dibengkokan dan di ikat dengan besi setek kolom pondasi yang telah terpasang pada saat pengecoran.

4.    Disetiap jarak 1,5 m diberi besi sengkang agar mudah memasukan pengecoran beton.



6.      Pemasangan Bekisting

Setelah direncanakan untuk panjang dan lebar pondasi konstruksi tiang pancang, maka langkah selanjutnya dilakukan pemasangan bekisting yaitu seperti berikut :

1.     Pertama pemasangan bekisting untuk pengecoran lantai kerja, tinggi dari bekisting lantai tersebut sesuai dengan ketentuannya.

2.    Setelah lantai kerja kering lalu dilakukan pembesian atau penulangan di kerjakan pemasangannya di lantai kerja.

3.    Tentukan letak dan posisi as dari pondasi tersebut.

4.    Setelah pengecoran tapak dan penulangan selesai,barulah dilakukan pekerjaan  bekisting Pile Cap.

5.    Setelah pile cap selesai dan siap dilakukan pengecoran pile cap. Dan dilanjutkan pemasangan bekisting Tie Beam / slop dan diberi sekor agar tegak lurus.

6.    Setelah selesai di lakukan pengecoran bagian luar barulah dilajutkan lagi pemasangan pekisting kolom Pedestal, dan juga dilakukan pemasangan sekor lalu kemudian dilanjutkan pengecoran.



Ini hasil  yang saya dapatkan semoga bermanfaat amin..

1 komentar: